Wamenaker RI Kunjungi PT Unilever Indonesia: Dorong Penyelesaian Isu Ketenagakerjaan secara Adil dan Bermartabat

by -137 Views

KEPTV | Bekasi, 30 Juli 2025 — Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Immanuel Ebenezer, melakukan kunjungan kerja ke PT Unilever Indonesia Tbk di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Kunjungan ini merupakan respons langsung terhadap dinamika hubungan industrial yang tengah berlangsung di perusahaan tersebut.

Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari pertemuan antara PUK SP KEP SPSI PT Unilever Indonesia dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, yang juga menjabat sebagai Penasihat Kapolri, di Mabes Polri pada 22 Juli 2025 lalu. Dalam pertemuan itu, Ketua Serikat Pekerja, Norvan R. Lubis, menyampaikan sejumlah persoalan ketenagakerjaan yang memerlukan perhatian serius dan penyelesaian secara menyeluruh dan adil.

Wamenaker tiba di lokasi pada pukul 10.00 WIB dan disambut hangat oleh jajaran pengurus serikat pekerja dari tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Acara diawali dengan diskusi santai membahas isu-isu strategis ketenagakerjaan, sebelum dilanjutkan dengan pertemuan resmi bersama pihak manajemen perusahaan di lokasi pabrik (Plant Walls) PT Unilever Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Bagus Semara Wima, HR & Industrial Relations PT Unilever Indonesia, menyampaikan bahwa perusahaan selalu menjunjung tinggi transparansi dan keterbukaan dalam menjalankan hubungan industrial. Ia menyinggung beberapa isu yang tengah berkembang, seperti Surat Perintah Lembur (SPL) dan dana pensiun, yang menurutnya telah ditangani bersama dengan serikat pekerja melalui pembentukan Kelompok Kerja (Pokja).

“Kami berkomitmen menyampaikan kondisi perusahaan baik di forum nasional maupun internasional. Untuk isu SPL, kami menyesuaikan dengan dinamika bisnis yang terjadi,” jelas Bagus.

Isu dana pensiun menjadi sorotan utama dalam diskusi. Serikat Pekerja menyayangkan lamanya proses penyelesaian yang sudah berlangsung sejak 2013. Imam Budiono, Sekretaris PUK SP KEP SPSI PT Unilever Indonesia, menyatakan bahwa belum ada solusi konkret hingga kini meskipun komunikasi tetap berjalan. Ia berharap agar musyawarah menjadi jalan utama penyelesaian.

Wamenaker Immanuel menanggapi dengan gaya santai namun tajam, “Apakah persoalan ini ingin dipercepat penyelesaiannya atau diperlambat?” Pertanyaan itu langsung dijawab tegas oleh perwakilan serikat pekerja, yang menyatakan perlunya percepatan kinerja Pokja demi masa depan pekerja.

Salah satu anggota serikat pekerja yang hadir menyampaikan bahwa para pekerja tetap berkomitmen mendukung kelangsungan bisnis. Namun, ia mengingatkan pentingnya keseimbangan hubungan antara manajemen dan pekerja. “Ketika salah satu pihak hanya memikirkan kepentingannya sendiri, hubungan tidak lagi sehat,” ujarnya.

Wamenaker menyatakan bahwa pemerintah siap menjadi jembatan penyelesaian persoalan hubungan industrial, apabila dibutuhkan. Ia menekankan bahwa segala dinamika bisa diselesaikan melalui dialog terbuka dan itikad baik dari semua pihak.

Ketua Umum PP FSP KEP SPSI, R. Abdullah, menutup pertemuan dengan apresiasi terhadap semua pihak. Ia menyebut bahwa PUK Unilever Indonesia adalah salah satu serikat pekerja tertua di Indonesia yang telah menjalani 25 kali perundingan PKB dan 3 kali perpanjangan, menandakan sejarah panjang hubungan industrial yang patut dicontoh.

“Unilever Indonesia adalah perusahaan multinasional yang hanya memiliki satu serikat pekerja, yaitu SPSI, di tengah era kebebasan berserikat. Ini adalah bentuk kepercayaan luar biasa,” tegas Abdullah.

Ia juga mengingatkan pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam hubungan industrial, sebagaimana tertuang dalam Permenaker Nomor 76 Tahun 2023. “Tradisi musyawarah dan gotong royong harus menjadi fondasi utama,” tambahnya.

Menutup diskusi, Abdullah memberikan pesan reflektif:
“Kalau selama ini sabarnya kurang, hari ini mari kita tambah sabarnya. Jadikan persoalan ini sebagai ujian untuk menemukan solusi terbaik. Ciptakan suasana kondusif, dan doakan yang terbaik. Kita ingin Unilever menjadi contoh best practice hubungan industrial di Indonesia.”

Kontributor : Her-spsibekasi.org