KEPTV News — spkep-spsi.org, Jakarta:“Kita boleh dekat dengan kekuasaan, tapi tetap kritis jika ada kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak pada Pekerja. Kita berada pada garis perjuangan sama”, demikian tegas Presiden DPP KSPSI Andi Gani Nena Wea, SH dalam sambutan pembukaannya pada Kongres X KSPSI di Hotel Holiday Inn Kemayoran Jakarta (23/03/2022), yang secara resmi telah dibuka oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo. Presiden Jokowi lebih lanjut dalam amanatnya, juga melihat, di masa mendatang, tantangan pekerja adalah robotisasi dan automasi. “Ke depan akan banyak pekerjaan yang terdisrupsi. Situasi ini harus diantisipasi dengan re-skilling dan up-skilling agar memperoleh keahlian baru”, jelas Presiden Jokowi.
Sejalan dengan arahan kedua Tokoh Bangsa di atas, Bung Dendy Prayitno selaku Ketua PD FSP KEP SPSI Provinsi Jawa Timur yang sekaligus juga sebagai Wakil Ketua Pengurus DPD KSPSI Provinsi Jawa Timur telah juga melihat adanya makna kebenaran dari pernyataan para Tokoh Bangsa di atas, dan sudah bisa merasakan berbagai kesulitan yang dihadapinya dalam menjalankan roda kehidupan berorganisasi di Jawa Timur ini.
Jumlah anggota yang semakin berkurang akibat adanya PHK sebagai dampak sosial ekonomi pandemi Covid-19 dan adanya efesiensi perusahaan merupakan dua penyebab utama atas berkurangnya jumlah anggota.
“Rekan-rekan semua, kita semua menyadari bahwa kehidupan berorganisasi kita semakin sulit, sebagai akibat adanya pandemi Covid-19 selama beberapa tahun terakhir ini”, demikian ujar Bung Dendy Prayitno, “Dan ditambah lagi adanya Revolusi Industri 4.0 dan bahkan 5.0 yang mau tidak mau, suka ataupun tidak suka harus kita hadapi bersama”, lanjut beliau seraya menambahkan himbauannya untuk lebih meningkatkan kualitas hubungan industrial yang harmonis dengan pihak manajemen Perusahaan tempatnya bekerja, dan bergandengan tangan erat untuk bersama-sama berjuang menghadapi perubahan tersebut di atas.
Realisasi terobosan dari langkah startegis di atas, Bung Dendy Prayitno bersama-sama dengan Bung Agung Susanto, selaku Ketua Bidang Propaganda Positif PP FSP KEP SPSI, telah melakukan pemetaan perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan industrial yang harmonis dengan PUK SP KEP SPSI setempat untuk dijadikan Role Model bagi realiasi program strategis ini.
Atas berkat Tuhan Yang Maha Kuasa, pada tahap pertama ini terpilihlah PT JAYABAYA RAYA SURABAYA sebagai Role Model bagi implementasi ini, yang dalam hal ini diwakili oleh Bapak Hari selaku CEO dan Owner perusahaan tersebut, untuk bersama-sama, berkolaborasi dan bersinergi mengembangkan jaringan Pemasaran dan Distribusi Aneka Produk Sabun Cuci untuk wilayah Jawa Selatan, yaitu mulai dari wilayah Kabupaten/Kota Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Pacitan dan lain-lain.
Dan sudah barang tentu pada setiap sentra distribusi nanti akan didirikan PUK SP KEP SPSI sebagai wadah berorganisasi bagi segenap anggota yang terlibat dalam usaha Distribusi dan Pemasaran tersebut.
Saat ini kegiatan Distribusi dan Pemasaran dari aneka produk di atas telah dimulai dari skala kecil terlebih dahulu, yang secara bertahap akan terus dikembangkan sejalan dengan peningkatan jumlah SDM yang memiliki skill pada bidang tersebut dan kesiapan sarana prasarana pendukungnya.
Potensi keuntungan sebagai tenaga pemasar tentu tidak bisa dianggap remeh, mengingat selisih harga jual pabrik dengan harga jual eceran maupun grosiran yang cukup signifikan.
Sebagai gambaran, ada salah satu produk yang dijual dengan harga pabrik sebesar Rp. 32.190 per piece sedangkan di pasaran umum bisa dijual dengan harga Rp. 42.000 untuk eceran (Rp. 39.500 untuk grosiran).
Benar-benar potensi yang tidak bisa dipandang sebelah mata, resiko yang sangat minim dan sangat berpotensi bagi kita semua untuk secara bertahap berpindah dari kuadran buruh menjadi kuadran pengusaha.
Di akhir liputan KEPTV News, Bung Dendy Prayitno sekali lagi menggaris-bawahi pentingnya untuk mengedepankan hubungan industrial yang harmonis di lingkup PUK perusahaan masing-masing. Setidaknya kita bisa belajar dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari Pimpinan ataupun Owner dari Perusahaan tersebut dalam menjalankan bisnisnya, dan lebih bersyukur lagi apabila Owner juga memberikan kepercayaan kepada kita untuk bersinergi, bekerjasama dan berkolaborasi dengan kita dalam kegiatan bisnis perusahaan, dengan tanpa mengesampingkan tugas, peran, fungsi dan tanggung jawab kita selaku Pengurus Serikat Pekerja/Serikat Buruh, sebagaimana dicontohkan oleh Presiden KSPSI dalam hubungannya dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Inilah salah satu keberkahan dari hubungan industrial Pancasila yang harmonis. (AG, KEPTV News 2022)