Bagi yang awam ilmu ekonomi dan politik dibawah ini disajikan cara memahami bagaimana para kapitalis menguasai dan menjajah kita/dunia.
Jurus 1
Kapitalisme mengajarkan bahwa pelaku ekonomi harus terfokus pada akumulasi kapital. Mereka bikin mesin “penyedot uang” yang dikenal dengan PERBANKAN. Oleh lembaga ini, 'sisa-sisa' uang di rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan “disedot”. Siapakah penikmat uang di bank itu? Tentu mereka yang memenuhi syarat bank: fix return dan agunan. Jadi hanya pengusaha besar dan sehat saja yang bisa. Siapakah mereka itu? Mereka itu tidak lain adalah KAUM KAPITALIS
Jurus 2
KAUM KAPITALIS bikin mesin “penyedot uang” yang lebih ampuh lagi, PASAR MODAL. Dengan ini, para pengusaha cukup mencetak kertas-kertas saham untuk dijual pada masyarakat dengan iming-iming akan diberi deviden. Siapakah yg memanfaatkan pasar modal ini? Dengan syarat untuk jadi emiten & penilaian yang ketat, lagi-lagi hanya perusahaan besar yang dapat menjual sahamnya di pasar modal ini. Siapa? KAUM KAPITALIS juga.
Jurus 3
Mereka “memakan perusahaan kecil”. Bgmn caranya? Contohnya, jka di suatu wilayah bnyk toko kelontong yg kecil, maka cukup dibangun sebuah mal yg besar. Dg itu toko2 itu akan tutup dg sendirinya.
Jurus 4
KAUM KAPITALIS ingin memenangkan persaingan pasar. Maka produk-produknya harus murah. Bagaimana caranya? Caranya kuasai prtambangan,mineral, hutan, migas, batubara, air dsb. Tentu dengan dukungan permodalan dari 2 lembaganya: perbankan & pasar modal. Bahkan ddengan kekuatan senjata.
Jurus 5
Jika pingin lebih besar lagi, maka harus “mencaplok” perusahaan milik negara (BUMN). Karena BUMN umumnya menguasai sektor-sektor publik yang strategis: Telekomunikasi,transportasi, pelabuhan, keuangan, pendidikan, kesehatan, pertambangan, kehutanan, energi dsb. Bagaimana caranya? Dengan mendorong munculnya UU Privatisasi BUMN. Dengan UU ini, mereka leluasa “mencaplok” satu-persatu BUMN.Tentu tetap dengan dukungan perbankan & pasar modal.
Jurus 6
Karena jurus ke 5 dengan UU, tentu mulai banyak menemukan hambatan. Bagaimana mengatasinya? Maka KAUM KAPITALIS harus jadi jadi penguasa tapi tetap jadi pengusaha. Untuk jadi penguasa membutuhkan modal besar, karena kampanye mahal. Itu tidak masalah, karena ada perbankan & pasar modal. Jika sudah pakai 6 jurus, maka level NASIONAL berhasil DIKUASAI. Apakah cukup? Tentu saja tidak. Karena ada problem baru. Problemnya adalah terjadinya ekses produksi, semakin lama akan semakin kehabisan konsumen dalam negeri. Dari sinilah akan muncul jurus-jurus berikutnya, yaitu jurus di tingkat dunia.
Jurus 7
Membuka pasar di negara-negara miskin & berkembang yang padat penduduknya. Caranya? dengan menciptakan WTO & perjanjian perdagangan bebas(GATT) Hasilnya? bebas tarif bea masuk & bebas kuota impor (bebas proteksi). Jadi,mereka bebas memasarkn kelebihan produk di negara-negara “jajahan”-nya.
Jurus 8
Biar lebih besar, mereka membuka perusahaannya di negara-negara yang jadi obyek ekspornya (MNC). Jadi,mereka mampu menjual produknya dengan harga yang jauh lebih murah. Strategi ini sekaligus menangkal munculnya industri-industri lokal yang akan jadi pesaing.
Jurus 9
Menguasai sumber-sumber bahan baku yang ada di negara itu. KAUM KAPITALIS melahirkan berbagai UU yang mengijinkan perusahaan asing menguasai sumber bahan baku tersebut. Contoh UU Penanaman Modal Asing (PMA): UU Minerba,UU Migas,UU Sumber Daya Air dll.
Jurus 10
Mereka ingin menjadikan harga bahan baku lokal menjadi semakin murah. Caranya dengan menjatuhkan nilai kurs mata uang lokalnya.Maka sistem kurs mengambang bebas bagi mata uang lokal tersebut harus diberlakukan. Jika nilai kurs mata uang lokal tdk boleh ditetapkan pemerintah, lantas lembaga apa yang akan berperan dalam penentuan nilai kurs? Jawabannya adalah dengan Pasar Valuta Asing. Dengan Pasar Valasnya, KAUM KAPITALIS mudah “mempermainkan” nilai kurs mata uang lokal. Jika nilai kurs mata uang lokal sudah jatuh, maka harga bahan-bahan baku lokal dijamin akan menjadi murah, kalau dibeli dengan mata uang mereka.
Jurus 11
Menjadikan upah tenaga kerja lokal bisa menjadi semakin murah. Bagaimana caranya? Dengan proses liberalisasi pendidikan negara tersebut, melalui UU Pendidikan Nasionalnya. Jika penyelenggaraan pendidikan sudah diliberalisasi , subsidi pemerintah dikurangi/cabut , biaya pendidikan semakin mahal (khususnya perguruan tinggi), banyak pemuda yang tidak mampu melanjutkan studinya di perguruan tinggi. Kemudian dengan mendorong dibukanya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak-banyaknya,banyak lahir anak didik yang sangat terampil, penurut, sekaligus mau digaji rendah. Hal ini tentu lebih menguntungkan, jika dibanding dengan mempekerjakan sarjana. Sarjana biasanya tidak terampil, terlalu banyak bicara dan maunya digaji tinggi.
Jurus 12
Menempatkan penguasa boneka. Memfasilitasi mereka yang mau jadi boneka. Dana kampanye, publikasi media, manipulasi lembaga survey, hingga intervesi Komisi Pemilihan Umumnya. Dari sini penguasaan tingkat dunia nyaris terwujud. Namun, ada problem yang baru. Problemnya adalah “mati”-nya negara 'jajahan'. Bagi negara yang SUKSES DIKUASAI, maka rakyat di negara itu akan semakin miskin & melarat. Ini jadi ancaman bagi KAPITALIS itu sendiri. Mengapa? Jika penduduk miskin, maka menjadi problem pemasaran bagi produk-produk mereka. Di sinilah diperlukan jurus berikutnya.
Jurus 13
Agar rakyat tetap punya daya beli, maka dkembangkan NGO/ LSM. Tujuannya to community development sbg pendampingan pada masyarakat. agar bisa mengembangkan industri level rumahan/home industry. Masyarakat harus tetap berproduksi (walaupun skala kecil), agar tetap berpenghasilan. Agar NGO ini tetap eksis di tengah masyarakat, maka KAUM KAPITALIS akan men-support sepenuhnya NGO ini. Jika pendampingan masyarakat berhasil, akan ada 3 keuntungan: 1. Masyarakat tetap memiliki daya beli 2. Memutus peran pemerintah 3. Negara 'jajahan' tidak akan jadi negara industri besar untuk selamanya. Sampai titik ini KAUM KAPITALIS mencapai kejayaan yang nyaris “sempurna”. Apakah tidak ada hambatan lagi? Ternyata masih ada. KRISIS EKONOMI Sejarah panjang membuktikan bahwa ekonomi kapitalisme menjadi pelanggan yang setia terhadap terjadinya krisis ini. Namun, masih ada jurus pamungkas.
Jurus 14
Jika krisis, KAUM KAPITALIS “memaksa” pemerintah untuk memberikan stimulus ekonomi (bailout). Dananya dari mana? Tentu diambil dari APBN. Sumber pendptan negara berasal dari pajak rakyat. Dengan demikian, jika terjadi krisis ekonomi, siapa yang harus menanggung bebannya?. Jawabnya adalah: RAKYAT. KAUM KAPITALIS akan tetap jaya sementara rakyat selamanya akan tetap menderita. Dimanapun negaranya, nasib rakyat akan tetap sama melarat terus.