KEPTV News, Bekasi — Pengurus Dewan Pimpinan Kabupaten Assosiasi Pengusaha Indonesia (DPK APINDO) Kabupaten Bekasi, melaksanakan Training Of Trainers (TOT) Industrial Relation Pancasila selama dua hari, dari tanggal 22 sampai 23 Agustus 2022..
Pj Bupati Bekasi Dr. Dani Ramdan MT membuka kegiatan Training Of Trainers (TOT) Industrial Relation Pancasila berlangsung di Aula Kantor Kawasan Industri MM-2100, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Senin (22/8/2022) pagi ini.
Training Of Trainers (TOT) Industrial Relation Pancasila tadi menghadirkan nara sumber Dr. H. Bomer Pasaribu, S.H., MSi mantan Menaker RI dan Ketua Umum SPSI, Heru Widianto, S.E.,M.M Direktur KPPHI, R. Abdullah Ketua DP KSPSI Kab-Kota Bekasi dan Ketua Umum SP KEP SPSI.
Pada pembukaan kegiatan Training Of Trainers (TOT) Industrial Relation Pancasila hari ini, dibuka oleh Pj. Bupati Bekasi Dr. Dani Ramdan MT dan dihadiri sekitar 25 perwakilan HRD Perusahaan dan Perwakilan SP/SB yang ada di Kabupaten Bekasi.
H. Sutomo, S.H., M.M, MK3L Ketua Apindo Kabupaten Bekasi dalam sambutannya menjelaskan Training Of Trainers (TOT) Industrial Relation Pancasila ini, berisi :
- Konsep dan Pengantar Hubungan Industrial Pancasila (HIP).
- Membelajarkan Kompetensi Orang Dewasa Untuk Mengajar Pelaksanaan Hubungan Industrial Pancasila (HIP) Di Perusahaan.
- Pelaksanaan Hubungan Industrial Pancasila (HIP) Di Perusahaan.
- Penjabaran Sarana-Sarana Hubungan Industrial Pancasila (HIP).
H. Sutomo juga menjelaskan HIP sebagai sarana pengembangan diri dan peningkatan daya saing perusahaan. Sasaran TOT hari ini adalah, agar peserta memahami, menghayati dan meyakini bahwa aplikasi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945 dalam lingkungan pekerjaan.
Sementara itu pokok-pokok pikiran HIP :
- Keseluruhan sila-sila dalam Pancasila secara utuh, dan bulat yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.
- Pengusaha dan pekerja tidak dibedakan karena golongan, keyakinan, politik, paham, aliran, agama, suku maupun jenis kelamin.
- Menghilangkan perbedaan dan mengembangkan persamaan serta perselisihan yang timbul harus diselesaikan melalui musyawarah untuk mufakat.
“Sementara itu landasan hukum Hubungan Industrial Pancasila, pertama landasan Idiil adalah Pancasila, kedua landasan Konstitusional adalah UUD 1945, ketiga landasan operasional adalah rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) atau rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) dan yang ke-empat landasan Peraturan Perundang dan Kebijaksanaan Pemerintah,”ungkap H. Sutomo.
Pj Bupati Bekasi Dr. H Dani Ramdan, MT dalam sambutannta sebelum membuka acara TOT, mengaku bangga karena Kabupaten Bekasi sebagai daerah tingkat II, dan memiliki kawasan industri terbesar di Indonesia. Telah dilaksanakan kegiatan Training Of Trainers (TOT) Industrial Relation Pancasila.
Alasan lainnya karena di perusahaan itu, kegiatannya bukan hanya merekrut dan menempatkan para pekerja, tetapi para pekerja itu juga harus dibina dan diayomi.
Pj Bupati Dani Ramdan, tadi juga menyampaikan informasi bahwa selama dua bulan terakhir ini, telah ada 61 perusahaan di Kabupaten Bekasi. Telah fokus merekrut tenaga kerja lokal, selanjutnya disalurkan bekerja di perusahaan indistri Bekasi dan tentu dengan dibekali kompetensi terlebih dulu.
HIP menurut Pj Bupati, kegiatan Training Of Trainers (TOT) Industrial Relation Pancasila bisa menjadi solusi mendasar dunia industri di Kabupaten Bekasi. Agar industri di Kabupaten Bekasi itu selalu terdepan selamanya.
Tentu dengan cara, terus menerus harus mengembangkan diri juga. Termasuk dari sisi teknologinya, juga harus menuju tekonologi industry 4.0. Maka HIP-lah jawabannya, sebagai praktek yang nyata dan konkrit.
“Sehingga Kabupaten Bekasi, terdepan terus dalam menangani hubungan industrial Pancasila dan hal ketenagakerjaan.
“Saya percayakan penuh, kepada Pak Kadisnaker yang baru saja diangkat, agar dapat segera merancang, TOT Hubungan Industrial Pancasila (HIP) di Kabupaten Bekasi, termasuk berapa anggarannya,”ungkap Dani Ramdan.
Serikat Pekerja Mendukung Penuh Pengembangan HIP
R. Abdullah Ketua DPC K-SPSI Kabupaten-Kota Bekasi dan Ketua Umum SP KEP SPSI, dalam sambutannya pada acara Training Of Trainers (TOT) Industrial Relation Pancasila hari ini, menyatakan mendukung penuh.
Menurut R. Abdullah, kegiatan Training Of Trainers (TOT) Industrial Relation Pancasila yang diluncurkan Apindo Kabupaten Bekasi.
Sebagai ciri pertama, HIP untuk mereaktualisasi pengamalan Pancasila sebagai ideologi negara dan ideologi seluruh bangsa Indonesia.
Ciri kedua, HIP adalah gotong royong yaitu memikul beban berat bersama, dan merasakan hasil kerja atau hasil usaha juga harus bersama-sama antara pengusaha dan para pekerjanya
Ciri ketiga, HIP adalah musyawarah mufakat, dimana dalam setiap memecahkan semua persoalan ketenagakerjaan atau persoalan apapun, antara pihak pengusaha dan pekerja.
HRD yang sukses itu kata R. Abdullah, yang mampu membina para pekerjanya. Sedangkan SP yang sukses, adalah yang mampu menghasilkan PKB.
“Pada tahun 2022 ini, reaktualisasi kembali Hubungan Industrial Pancasila (HIP) dapat berlangsung di semua perusahaan di Kabupaten Bekasi sebagai daerah industri. Dan saya pun berharap agar HIP ini agar dapat diatur kembali, minimal dalam bentuk SK Menteri, agar HIP berlaku di seluruh Indonesia,” harap R. Abdullah.