SIMBIOSIS MUTUALISME DALAM HUBUNGAN INDUSTRIAL Oleh : Indra Munaswar (Presidium GEKANAS)
Tidak tepat kiranya jika ada orang atau pihak yang mengatakan, ngapain sih itu buruh; menyerang terus dan terus membenci kaum kapitalis. Nggak suka tapi tetap aja terus bekerja dengan kapitalis. Bahkan nggak mau jika di PHK.
Kalau nggak suka, berhenti saja, dan bikin usaha sendiri. Orang atau pihak yang seperti ini dapat dipastikan otaknya cekak, dangkal. Dalam kehidupan sosial antar mahluk hidup, pasti saling membutuhkan satu sama lain. Kerbau membutuhkan Burung Jalak. Dengan adanya Burung Jalak, semua Kutu di tubuh Kerbau habis dimakan Burung Jalak.
Sementara, Burung Jalak diuntungkan karena mendapatkan makanan dari Kutu yang ada di tubuh Kerbau.Kupu-kupu dan Lebah membutuhkan nektar pada bunga sebagai makanannya. Sementara bunga membutuhkan kupu-kupu dan lebah untuk membantu terjadinya proses penyerbukan.Sehebat dan secanggih apa pun usaha dari seorang kapitalis, tetap saja membutuhkan tenaga kerja.
Komputer, Robot yang membuat dan menggerakkan pastilah manusia.Perdagangan online, tetap saja membutuhkan tenaga manusia lain. Tidak mungkin barang pesanan konsumen dikirim melalui HP atau Laptop.
Begitu pun manusia yang disebut angkatan kerja, memerlukan pekerjaan untuk mendapat upah atau gaji untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.Inilah yang disebut “Simbiosis Mutualisme”, yaitu hubungan sesama makhluk hidup atau hubungan sesama manusi yang saling menguntungkan.Dalam berinteraksi melalui pendekatan simbiosis mutualisme, satu sama lain tidak boleh saling merugikan.Apalagi pekerja/buruh/karyawan/pegawai yang nyatanya adalah pihak yang tersubordinasi terhadap pihak majikan (kaum kapital).
Oleh karenanya, dalam hubungan industrial, negara mesti memberikan perlindungan terhadap buruh dalam mendapatkan segala hak-haknya yang diatur dalam UUD, UU dan Konvensi-Konvensi ILO.
Simbiosis Parasitisme Simbiosis Parasitisme adalah keterbalikan dari simbiosis mutualisme. Simbiosis parasitisme merupakan kondisi ketergantungan yang terjadi ketika pihak yang satu mendapat keuntungan namun merugikan pihak lainnya.Contoh, simbiosis parasitisme terjadi pada Nyamuk dan manusia. Nyamuk mendapat keuntungan dengan mengisap darah dari manusia, sedangkan manusia dirugikan karena dapat terjangkit penyakit berbahaya.
Contoh lain; Lalat dengan Buah. Lalat mendapatkan makanan dari buah sekaligus bisa berkembang biak di buah. Buah yang dihinggapi lalat merugi karena akan membusuk.Simbiosis parasitisme inilah yang dialami buruh Indonesia. Kaum kapitalis di Indonesia sudah tidak beda dengan NYAMUK dan LALAT. Apalagi dibantu oleh Pemerintah dengan membentuk undang-undang yang bertentangan dengan UUD dan sangat merugikan Kaum Buruh.
Jakarta, Medio September 2021 Indra Munaswar (Ketua Umum FSPI / Presidium GEKANAS)