SPKEP-SPSI.ORG-Bangkok, Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP KEP SPSI) atau lebih dikenal di IndustriALL CEMWU SPSI mengikuti acara IndustriALL Global Union South East Asia-Pacific Rubber Tire Union Network Meeting, yang kali ini diadakan di Thaliand bertempat di Narai Hotel 222 Silom Road, Bangrak, Bangkok 10500 Thailand, pada tanggal 16-17 Agustus 2019.
Acara ini dihadiri dari berbagai Negara di Asia diantarnya, Jepang, Malaysia, Philipines, Thailand, Vietnam, dan Indonesia serta perwakilan dari IndustriALL Global Union Geneva Mr. Tom Grinter. Perwakilan dari Indonesia yang hadir adalah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Federasi Serikat Pekerja KEP (FSP KEP) serta CEMWU (FSP KEP SPSI). CEMWU di wakili oleh Ferri Nuzarli, SE Ketua Bidang Organisasi dan SDM serta PUK SPKEP SPSI PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk, Siti Khotijah.
Dalam rapat kali ini di buka oleh Annie Adviento Sekretaris IndustriALL SEAO, Prasit Prasopsuk Presiden of CILT, Saman Pornprachathum Presiden of RWUT, dan Tom Grinter Director, Chemicals and Pharmaceuticals, Pulp and Paper and Rubber Industries, IndustriALL Global Union.
Dilanjutkan dengan diskusi Industri Karet Global di Asia serta Kegiatan dan Strategi IndustriALL di Sektor Karet Ban dengan Nara sumber, Tom Grinter Director, Chemicals and Pharmaceuticals, Pulp and Paper and Rubber Industries, IndustriALL Global Union, membahas situasi serikat di sektor Karet Ban di wilayah ini Thailand, Jepang, danIndonesia.
Perwakilan dari Indonesia (CEWMU) yang diwakili oleh Ferri Nuzarli, SE menyampaikan, bahwa Forum Rubber dan Tire sudah di bentuk pada tanggal 12 Januari 2019 dengan agenda ;
- Adanya komparasi PKB di masing-masing perusahaan Ban dalam sektor Karet dan Ban.
- Persiapan Upah nasional sektor Karet dan Ban.
- Mengadakan Pendidikan Bersama
- Membuat Standar Alur produksi perusahaan Ban
- Dll
Untuk Indonesia sendiri mempunyai 24 (dua puluh empat) perusahaan yang tergabung dalam Forum Rubber dan Tire yang di sampaikan dalam persentasinya.
Selain itu dalam sesi khusus membahas juga tentang perempuan ; Bagaimana serikat dalam memberdayakan perempuan?, apa masalah prioritas untuk pekerja perempuan?, dan anggota di negara masing-masing, apa lagi yang harus dilakukan lakukan?.
Pada kesempatan yang baik tersebut Ferri Nuzarli mengatakan ada dua tantangan Internal dan eksternal;
1. Tantangan Internal
a. Kesejahteraan yang lebih baik ada kehendak di standarkan ke UU
- Sistem Kenaikan Upah
- Sistem Kesehatan
- Konpesasi PHK
b. Dengan management Global, dalam monitor managemen Asia Pasifik dan /atau Global tetapi upah kesejahteraan lokal
c. Efisiensi (pengurangan Pekerja)
d. Akuisisi achiles dengan Michelin seleksi Pekerja diatas aturan.
2. Tantangan Eksternal
a) Era ACFTA: Tahun 2010
b) Era Mea Tahun 2015
c) Revolusi 4.0
d) Tantangan Hidup: semakin berat, berkurang dalam Perlindungan
e) Peran Pemerintah: haya fasilitator dan cenderung Liberal
f) SP / SB: semakin lemah, Kontrak
g) Hubungan Kerja: Magang, Outsourching.
Tentunya tantangan tersebut merupakan perjuangan bersama untuk Serikat Pekerja yang ada di Indonesia, tuturnya. (FN/PJR).