SPKEP-SPSI.ORG-Jakarta, Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI (CEWMU SPSI) mengikuti acara IndustriALL Global Union Asia Pasific Pulp and Paper Sector Trade Union Network Meeting yang berlangsung selama dua hari pada tanggal 19-20 Agustus 2019 bertempat di Millenium Hotel Jakarta.
Acara ini dihadiri dari IndustriALL Genewa, IndustriALL Regional Asia Pacific dan Federasi Serikat Pekerja dari Indonesia (FS2KI, CEMWU, FSP KEP, dan FSPMI), CFMEU Australia, JAF Japan, PPMEU Malaysia, PTGWO Filipina, Kimberley Carl dab SIG Thailand dan VIUT Vietnam) dengan total peserta 38 orang.
Pada sesi pembukaan dihadiri para pemimpin Federasi di Indonesia dari CEWMU SPSI diwakili oleh Afif Johan, ST, SH Sektaris Umum.
Dalam sambutannya Afif Johan menyampaikan Tantangan Hubungan Industrial di Indonesia maupun global semakin berat dan kompleks tidak terkecuali sector Pulp and Paper.
Tantangan hubungan industrial sector Pulp & Paper terjadi dari hulu sampai hilir yang dipengaruhi berbagai factor diantaranya : terkait dengan kebijakan hokum lingkungan, dampak adanya perdagangan global yang semakin bebas, dan dampak dari kemajuan teknologi, digititalisasi, otomatisasi maupun revolusi industri 4.0.
Pertama, terkait dengan kebijakan hukum lingkungan ini menyangkut karena salah satu bahan baku sector pulp and paper berasal dari pepohonan yang tentunya tidak semudah seperti bahan baku lainnya.
Kedua, adanya perdagangan global yang semakin bebas tentunya berdampak pada semakin kompetitifnya persaingan industry pulp n paper. Hal ini dimulai dari adanya AFTA & CAFTA tahun 2010 yang berdampak pada menjamurnya competitor baru, saingan baru dari Negara lain khususnya cina dengan harga yang murah bahkan bahan baku yang murah dari cina. Hal ini sampai nanti adanya perdagangan global baru tahun 2020 dimana 153 Negara bebas berdagang.
Ketiga, adanya kemajuan teknologi, digititalisasi, otomatisasi maupun revolusi industry 4.0 tentu juga manjadi tantangan baru karena dampak dari tantangan tersebut salah satunya adalah pengurangan penggunaan tenaga kerja manusia atau dapat dikatakan efisiensi pekerja.
Ditengah tantangan yang begitu berat, kondisi Serikat Pekerja/Serikat Buruh justru semakin lemah posisi tawarnya. Hal ini dikarenakan karena semakin menjamurnya jumlah Serikat Pekerja/Serikat Buruh di Indonesia. Tercatat ada 115 lebih federasi yang telah terbentuk di Indonesia dan lebih dari 15 Konfederasi. Kondisi ini semakin sulit untuk menciptakan persatuan kaum pekerja.
Satu-satunya jalan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah bagaimana serikat pekerja dapat meningkatkan bargaining positionnya dan dijadikan mitra oleh pengusaha. Sehingga pengusaha tidak menjadikan kaum pekerja sebagai sasaran utama ketika tidak kuat menghadapi tantangan industrial khususnya sector pulp and paper.
Oleh karena itu, forum Asia Pacific Pulp and Paper Sector Trade Union Network Meeting yang diselenggarakan oleh IndustriALL global union ini menjadi sangat penting dan bermanfaat khususnya bagi serikat pekerja/serikat buruh yang tergabung. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama, menjalin network dan tercipta solidaritas antar serikat pekerja/serikat buruh tidak hanya di Indonesia saja melainkan ditingkat internasional melalui IndustriALL Global Union dan goal akhirnya dapat meningkatkan bargaining position serikat pekerja/buruh khususnya sector pulp and paper.
Pada kegiatan ini, bagaimana agar memikirkan bersama tantangan dan issue ketenagakerjaan, mencari solusi, studi banding diantara sesame, menumbuhkan rasa solidaritas, berjuang dan bergerak bersama.
Salam solidaritas dari SP KEP SPSI (CEMWU). Mari bersatu, berjuang dan bergerak bersama demi terciptanya keadilan dan kesejahteraan bagi kaum pekerja. (AJ/PJR)*