JAKARTA – Juru Bicara Freeport Indonesia Riza Pratama mengungkapkan, harga saham PT Freeport Indonesia secara keseluruhan lebih mahal dari saham induknya, Freeport McMoran di New York Stock Exchange (NYSE).
Total harga saham Freeport Indonesia mencapai USD16,2 miliar dan harga saham Freeport McMoran hanya sekitar USD4,8 miliar. Sehingga, harga saham yang ditawarkan Freeport ke pemerintah sebesar 10,64% yang didivestasikan senilai USD1,7 miliar atau sekitar Rp23 triliun.
Menurut dia, lebih tingginya harga saham Freeport Indonesia dibanding induknya bukan hal mustahil. “Oh bisa saja (harga saham induk lebih besar dari harga saham anak usaha). Itu bisa saja terjadi. Itu kan perusahaan induk. PTFI dan Freeport McMoRan lain nih,” katanya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (20/1/2016) malam.
Apalagi, lanjut dia, Freeport Indonesia berencana melakukan investasi di Indonesia sebesar USD15 miliar untuk penambangan bawah tanah (underground mining). Investasi yang besar tersebut tetap dilakukan raksasa tambang asal Amerika Serikat (AS) ini meski belum mendapatkan kepastian perpanjangan kontrak dari pemerintah.
“Ya, itu kan untuk underground mining kita sampai 2041. Itu proyek besar sekali, makanya kita minta kepastian ke pemerintah,” imbuh Riza.
Sementara, terkait permintaan sejumlah pihak agar Freeport dapt menurunkan penawaran harga saham yang didivestasikan sebesar USD1,7 miliar, Riza enggan menanggapinya. ”Kita tunggu saja dari pemerintah. Pemerintah belum kasih komentar,” tandasnya.