Liputan6.com, Serang – Peringatan Hari Buruh Internasional atau yang biasa disebut May Day dijadikan momentum Wakil Gubernur Banten Rano Karno untuk menyiapkan kaum buruh menghadapi pasar bebas 2015 mendatang. Rano mengaku pihaknya memiliki cara agar buruh siap menghadapi era tersebut.
“Pemerintah, buruh dengan perusahaan harus duduk bareng dalam tripartit. Karena 2015 kan kita akan menghadapi pasar bebas, sehingga segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan baik,” kata Rano usai menghadiri istighosah bersama kaum buruh saat memperingati May Day di Masjid Al-Bantani di Kota Serang, Banten, Kamis (1/5/2014).
Agar persiapan itu berjalan sesuai yang diharapkan, pihaknya meminta kaum buruh, pengusaha, dan pemerintah bersatu menghadapi perdagangan bebas. “Kalau kita tidak solid, kita akan terancam. Kita tidak ingin ada bumerang bagi kita sendiri,” imbuh Rano.
Salah satu bukti persiapan menghadapi perdagangan bebas itu, kata Rano, di antaranya dengan memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak agar akses pembangunan daerah dapat segera berjalan.
“Ada beberapa titik jalan yang akan dibangun dengan total Rp 100 miliar. Saya melobi Bappenas agar Banten dibantu lebih untuk anggaran 2015,” tutup Rano.
Ribuan orang dari berbagai massa buruh seperti Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Serikat Pekerja Nasional (SPN), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), dan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) mengaji di halaman Masjid Al-Bantani yang berlokasi di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).
Acara pengajian ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur tanggal 1 Mei dijadikan sebagai hari libur nasional. Selain mengadakan istighosah, para buruh juga menggelar bazar hasil karya mereka. (Sss)
(Muhammad Ali) ;
Post Views: 115