BWI dan IG Metal Gelar Audit Sosial di Pabrik Faber-Castell Bekasi

by -72 Views

KEPTV | Bekasi, PT Faber-Castell International Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan Audit Sosial Faber-Castell Grup yang dilaksanakan oleh Building Wood Workers International (BWI) Global Union bersama IG Metal Germany, pada Senin (8/9/2025) pukul 08.00–17.00 WIB di pabrik Faber-Castell, Bekasi. Kegiatan ini dihadiri perwakilan manajemen pusat Jerman, serikat pekerja, serta tim audit internasional.

Audit dilakukan untuk memastikan seluruh perusahaan di bawah Faber-Castell Grup menerapkan Sosial Charter, piagam bersama yang disepakati A.W. Faber-Castell Jerman dengan BWI Global Union. Piagam ini memuat delapan prinsip, yaitu: larangan penggunaan tenaga kerja paksa, non-diskriminasi di tempat kerja, penghormatan kebebasan berserikat, pemberian upah layak, pengaturan jam kerja manusiawi, jaminan keselamatan dan kondisi kerja yang layak, aturan kerja yang jelas, serta kepatuhan kontraktor, subkontraktor, dan pemasok terhadap standar yang sama.

Hadir dalam kegiatan ini sejumlah perwakilan internasional, antara lain Jasmin Redzepovic (Education Secretary & Policy Director Cement and Building Materials BWI), Apolinar Z. Tolentino (Regional Representative BWI Asia Pasifik), Anja Bodenmuller (IG Metal Union Faber-Castell Germany), Khamid Istakhori (Regional Program Officer BWI Asia Pacific), dan Armin dari Manajemen A.W. Faber-Castell Jerman. Dari unsur serikat pekerja, hadir Pendi Pradana dan Agus Irwanto mewakili PUK SP KEP SPSI PT Faber-Castell International Indonesia.

Dalam keterangannya, Jasmin Redzepovic menyampaikan bahwa hasil audit akan dilaporkan langsung kepada pimpinan Faber-Castell di Jerman, termasuk jika terdapat temuan atau ketidaksesuaian. Sementara itu, Khamid Istakhori menilai audit ini sebagai momentum bagi perusahaan untuk memperkuat citra global melalui kepatuhan terhadap piagam sosial, serta memberi ruang lebih besar bagi serikat pekerja memperjuangkan kondisi kerja yang lebih baik.

Ketua PUK SP KEP SPSI PT Faber-Castell International Indonesia, Pendi Pradana, berharap audit sosial ini memastikan pekerja Faber-Castell Indonesia mendapatkan hak yang setara dengan pekerja di Jerman. Ia menambahkan, audit juga perlu menjadi sarana komunikasi dan edukasi bagi serikat pekerja Faber-Castell Grup di berbagai negara dalam menghadapi tantangan hubungan industrial.

Audit sosial ini menjadi bagian dari komitmen Faber-Castell Grup untuk menjaga standar ketenagakerjaan internasional sekaligus memperkuat kemitraan dengan serikat pekerja dalam membangun hubungan industrial yang adil dan berkelanjutan.