KEPTV | Yogyakarta, 19 Agustus 2025 – Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Notonagoro Public Lecture bertema “Filosofi Negara dan Demokrasi” di Auditorium FH UGM. Acara yang wajib diikuti seluruh mahasiswa baru Ilmu Negara (Reguler) dan General Theory of State (IUP) ini menghadirkan sejumlah pembicara dengan penekanan berbeda mengenai makna filsafat negara.
Ketua Departemen Hukum Tata Negara FH UGM, Zainal Arifin Moechtar, SH, LLM, dalam sambutannya menegaskan bahwa kuliah umum ini adalah pintu masuk bagi mahasiswa untuk memahami dasar-dasar filosofi negara. Menurutnya, filsafat negara menjadi kunci awal untuk menumbuhkan kesadaran kritis terhadap kehidupan berbangsa.
“Bang Rocky bukan hanya seorang filsuf dan akademisi, tetapi juga pemerhati sosial yang konsisten menyampaikan kritik kebangsaan. Pekan depan, kita akan melanjutkan seri ini bersama Anies Rasyid Baswedan,” ujar Zainal.
Sementara itu, Dr. Yance Arizona, SH, MA, ME, Ketua Pandekha FH UGM, menekankan pentingnya memahami akar pemikiran Notonagoro yang lahir dari Prof. Soekamto Notonegoro. Ia menyebut filsafat negara bukan sekadar teori abstrak, melainkan pijakan nyata untuk membangun tata kelola negara.
“Mahasiswa baru harus memahami bahwa filsafat negara adalah landasan dalam membangun demokrasi. Dari sini kita bisa mengkritisi sekaligus merumuskan cara negara seharusnya dikelola,” jelas Yance.
Sebagai narasumber utama, Rocky Gerung mengajak peserta untuk melihat demokrasi melalui kacamata falsifikasi ala Karl Popper. Ia menekankan bahwa demokrasi akan stagnan jika hanya mengandalkan verifikasi, tanpa membuka ruang bagi kritik.
“Negara selalu kita bayangkan sebagai kabinet, sebuah produk dari kebijakan publik. Tetapi filsafat mengajarkan kita untuk tidak sekadar menerima teori, melainkan mengujinya. Konsep falsifikasi adalah inti dari dialektika agar demokrasi hidup,” tegas Rocky.
Diskusi yang berlangsung interaktif menunjukkan antusiasme mahasiswa dalam merespons gagasan para pembicara. Panitia menutup acara dengan pengumuman bahwa kuliah berikutnya akan digelar 26 Agustus 2025 menghadirkan Anies Rasyid Baswedan dengan tema “Masa Depan Pemerintahan dalam Negara Hukum dan Demokrasi di Indonesia”.
Kontributo: Anggi Nugraha




