Transisi menuju ekonomi hijau bukan hanya sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak. Dalam lokakarya L20 yang baru-baru ini diadakan, delegasi menekankan pentingnya transisi yang adil, di mana masing-masing pekerja, terutama di negara-negara berkembang, tidak hanya dilindungi, tetapi juga diberdayakan dalam pergeseran menuju sumber energi yang lebih berkelanjutan.
Kebutuhan akan Jalur Publik
Salah satu poin utama yang diangkat adalah perlunya jalur publik yang memperkuat peran negara dalam transisi ini. Dalam banyak kasus, privatisasi dan komersialisasi energi telah menyebabkan ketidakadilan dalam akses dan distribusi sumber daya. Untuk itu, penguatan kepemilikan negara atas sumber energi menjadi penting. Negara harus berperan aktif dalam mengelola transisi ini, memastikan bahwa energi yang terjangkau dan dapat diakses menjadi hak semua warga negara, bukan hanya segelintir orang.
Perlindungan dan Penciptaan Lapangan Kerja
Dalam konteks ini, perlindungan dan penciptaan lapangan kerja yang layak harus menjadi prioritas. Menurut laporan dari International Labour Organization (ILO), diperkirakan akan ada penciptaan 16,2 juta pekerjaan hijau secara global dalam dekade mendatang. Namun, distribusi pekerjaan ini tidak merata. Negara-negara berkembang seringkali kesulitan untuk mengakses manfaat dari peluang kerja yang berkaitan dengan perubahan iklim. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin global untuk mendiskusikan langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk memastikan bahwa negara-negara ini tidak tertinggal.
Pentingnya Diskusi di G20
G20 sebagai forum utama bagi negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi dialog yang lebih mendalam tentang transisi yang adil. Diskusi ini harus mencakup berbagai aspek, mulai dari perlindungan sosial hingga promosi industrialisasi yang berkelanjutan. Pemerintah perlu berinvestasi dalam program pelatihan dan pendidikan yang relevan, sehingga pekerja dapat beradaptasi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja yang baru.
Pelatihan Transisi yang Adil
Dalam upaya untuk memperkuat pemahaman tentang transisi yang adil, Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PP FSP KEP SPSI) telah melaksanakan Pelatihan Just Transition untuk sektor pertambangan Batubara yang mana sektor ini yang nantinya akan terdapat adanya transisi energi, pelatihan tersebut dalam rangka melakukan langkah-langkah antisipasi dampak bagi pekerja jangan sampai transisi ini berjalan menimbulkan PHK bagi anggota SP KEP SPSI.
Kesimpulan
Transisi menuju ekonomi hijau menawarkan peluang yang signifikan, tetapi juga tantangan besar. Untuk memastikan bahwa semua pekerja, khususnya di negara-negara berkembang, dapat merasakan manfaatnya, diperlukan pendekatan yang inklusif dan berkeadilan. Dengan memperkuat peran negara, melindungi hak-hak pekerja, dan mendorong diskusi yang konstruktif di forum internasional, kita dapat menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan adil bagi semua.