Bekasi (KEPTV)–Presiden Serikat Pekerja “Petroleum, Chemical and Rubber Industry Workers Union of Turkiye”, Mr. Alaaddin Sari, menyambangi kantor PC FSP KEP SPSI Kabupaten-Kota Bekasi, Jum`at (25/10/2024).
Alaaddin menyampaikan gagasan inspiratif tentang kekuatan persatuan serikat pekerja. Di hadapan para pengurus Pimpinan Pusat, Pimpinan Cabang, dan PUK SP KEP SPSI, Alaaddin menekankan pentingnya solidaritas dan kerja sama global dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan di masa depan.
“Serikat pekerja bersatu, dunia bergetar,” ujar Alaaddin, menggambarkan bahwa kekuatan kolektif buruh dapat membawa perubahan signifikan dalam kebijakan dan kesejahteraan pekerja di berbagai belahan dunia.
Ia memaparkan kondisi unik Turkiye, negara dengan populasi 85 juta jiwa yang berada di persimpangan dua benua, Eropa dan Asia, dengan dinamika ketenagakerjaan yang kompleks.
Selain itu, Alaaddin menjelaskan bahwa Turkiye memiliki tiga konfederasi besar—Turk-Is, yang lebih pro pemerintah; Hak-Is, serikat pekerja konservatif; dan DISK, konfederasi progresif tempat serikat pekerja LASTIK-IS bernaung. DISK sendiri telah berhasil mengorganisir ratusan pabrik di sektor kimia, plastik, dan karet, dengan 50% di antaranya sudah memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
Dalam diskusi tersebut, Alaaddin juga menyoroti tantangan modern seperti robotisasi, otomatisasi, dan kecerdasan buatan (AI) yang mengubah lanskap industri global.
“Kita perlu menemukan solusi terbaik bersama perusahaan. Serikat pekerja yang terlalu kuat bisa membuat pengusaha hengkang, dan itu harus dihindari dengan dialog dan kerja sama yang baik,” jelasnya.
Alaaddin juga berbagi pengalaman tentang perjuangan serikat pekerja di Turkiye, termasuk menghadapi pajak progresif yang bisa mencapai 30% dari gaji pekerja. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara hak pekerja dan keberlanjutan bisnis.
“Pekerja tidak boleh dieksploitasi, tapi kita juga harus cerdas menggunakan teknologi dan mempersiapkan generasi mendatang,” tambahnya.
Kisah personal turut diselipkan dalam paparannya di mana Alaaddin mengenang seorang warga Indonesia bernama Ayu, sahabat anaknya, yang pernah tinggal di rumahnya di Turkiye.
“Ayu merepresentasikan keramahan dan kesopanan masyarakat Indonesia, itulah yang membuat kami ingin berkunjung dan bekerja sama lebih erat,” ungkapnya.
Di akhir pertemuan, Alaaddin menyampaikan harapannya agar budaya positif dari Indonesia, seperti memulai aktivitas dengan doa, dapat diterapkan di Turkiye. Pertemuan ditutup dengan pesan kuat tentang pentingnya persatuan serikat pekerja dan perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada pekerja.
Dengan kunjungan ini, diharapkan jalinan kerja sama antara serikat pekerja Indonesia dan Turkiye semakin erat dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan global yang terus berkembang.