BANDUNG — Sejumlah Pengurus Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PP FSP KEP SPSI), melaksanakan Konsolidasi Organisasi dengan Pengurus PD SPKEP SPSI Jawa Barat pada hari Sabtu, tanggal 9 Februari 2019 di Kantor Sekretariat Pimpinan Daerah (PD FSP KEP SPSI) Bandung. Agenda penting pertemuan ini adalah membahas perkembangan Organisasi dan kemajuan Organisasi di setiap Perangkat Organisasi.
Dari PP FSP KEP SPSI yang hadir adalah Sekretaris Umum PP FSP KEP SPSI, Bung Afif Johan; Ketua Bidang Advokasi PP FSP KEP SPSI, Bung Saepul Anwar, SH, dan Ketua Bidang Organisasi dan SDM PP FSP KEP SPSI, Bung Ferri Nurzali, SE. Sementara, peserta Konsolidasi Organisasi yang hadir dari daerah merupakan seluruh Perangkat Organisasi Pimpinan Pusat dan Pimpinan Cabang se-Jawa Barat yang terdiri dari 11 Pimpinan Cabang yaitu Pengurus PC Kota Depok, PC Bekasi, PC Karawang, PC Purwakarta, PC Subang, PC Kabupaten Bandung Barat, PC Kabupaten Bandung, PC Kota Bandung, PC Kota Cimahi, PC Kota Tasikmalaya, dan PC Cirebon.
Dalam pertemuan tersebut, Bung Afif Johan mendorong agar Perangkat Organisasi mempunyai kemampuan dalam melaksanakan dan menjalankan Organisasi baik di internal maupun di eksternal. Bung Afif Johan juga mengatakan bahwa semua perangkat harus mampu bermigrasi dari kebiasaan lama ke gaya era baru, dimana semua pihak harus mampu menguasai media dan berpikir revolusioner demi kemajuan organisasi itu sendiri. “Sehingga semua pemimpin cerdas dalam menyikapi setiap Permasalahan yang ada,” katanya di hadapan para peserta Konsolidasi Organisasi. Pergeseran pemikiran dan era baru, jelas Bung Afif Johan, harus mejadi tantangan yang positif bagi seluruh aktivis Organisasi. Artinya, semua elemen di organisasi dituntut untuk memiliki skill berstandar kelas dunia secara bertahap.
Sedangkan, Bung Ferri Nurzali menyampaikan ada dua agenda penting yang harus diselesaikan oleh setiap Pemimpin. Pertama adalah harmonisasi harus terus dibangun di setiap internal guna untuk mempermudah melaksanakan program kerja sehingga input dan output bisa seiring. Kemudian, kata Bung Ferri, kedua adalah membangun kepercayaan di setiap pengurus, sehingga kolektif kolegial bisa terwujud.
( Sumber: Mediareaksi )
