KEPTV NEWS | 2 September 2020
Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono: Tidak Ada Kesejateraan, Tidak Perekonomian Tanpa Ada Pekerja.
Pernyataan Mas Ibas (begitu panggilan Edhie Baskoro) tersebut disampaikan dalam forum Audensi dengan GEKANAS, di ruang Rapat Fraksi Partai Demokrat, Gedung Nusantara I DPR RI lantai 9.
Dalam forum Audensi itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat didampingi oleh 6 orang Anggota DPR Fraksi Demokrat dan satu orang dari DPP Partai Demokrat. Sedangkan dari GEKANAS hadir serikat pekerja aliansi yang terdiri dari: FSP KEP SPSI, FSP LEM SPSI, FSPI, FSP KEP-KSPI, FSP PAR Reformasi KSPI, PPMI ’98, FSP RTMM SPSI, FSP TSK SPSI, SP PPMI KSPI, GASPERMINDO, IKAGI, PPIP, SP PJB, dan SP PLN.
Menurut Ibas, Fraksi Partai Demokrat pada bulan April 2020 keluar dari Panja RUU Cipta Kerja, karena mestinya Pemerintah dan DPR focus pada penanganan masalah dampak dari menjangkitnya Covid-19 yang mulai banyak memakan jiwa manusia. “Bukan tidak menghargai Pemerintah, tapi sebaiknya kita semua focus pada penanganan Covid-19”, kata Ibas.
Dikatakan lebih lanjut oleh Ibas, kita tidak bisa menutup mata, bahwa sejak awal mewabahnya Covid-19 hingga sekarang ini, banyak industry manufactur dan usaha menengah dan kecil menghadapi masalah, yang berakibat semakin banyaknya pekerja mengalami PHK.
Tapi Fraksi Partai Demokrat tidak bisa juga menutup mata atas reaksi yang timbul dari masyarakat terhadap penolakan terhadap Omnibus Law RUU Cipta Kerja. Karena itu, sebagai Partai yang memperjuangkan hak-hak rakyat, akhirnya Fraksi Demokrat masuk dalam Panja RUU Cipta Kerja untuk turut membahasnya. Untuk itu, Fraksi Demokrat menugaskan Bambang Purwanto, Hinca I.P. Pandjaitan XIII, dan Benny K. Harman.
Pada pernyataan akhirnya, Ibas menyatakan bahwa Fraksi Partai Demokrat siap memperjuangkan penolakan terhadap Omnibus Law Cipta Kerja Khusus Klaster Ketenagakerjaan untuk dicabut. [Pjr]