Pasuruan, Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI berkewajiban untuk mengembangkan jumlah anggota dan mengembangkan organisasi agar memenuhi representasi keterwakilan SP KEP SPSI di lembaga Ketenagakerjaan sesuai dengan hasil Musyawarah Nasional (MUNAS) VII FSP KEP SPSI pada tahun 2017, untuk mengatasi itu semua Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI menyelenggarakan “ Pelatihan Organiser dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) “ bagi perangkat organisasi dari PD, PC maupun PUK SP KEP SPSI selama tiga hari pada tanggal 17-19 September 2019 bertempat di Hotel Lie Mas, Tretes, Pasuruan, Jawa Timur.
Hadir dalam pelatihan sekitar 40 peserta dari Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI (Jawa Timur dan Papua), Pimpinan Cabang (Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Berau) dan Pimpinan Unit Kerja (PT. Kaltim Prima Coal, PT. Antam Tbk, PT. Meares Soputan Mining, PT. J. Resource Bolaang M, PT. Buma Site Binungan, PT. Buma Site Lati, PT. Buma Site Suaran, PT. SIS Site Sambaratan, dan PT. Betts Indonesia).
Narasumber dalam pelatihan dari Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI R. Abdullah Ketua Umum, Chandra Mahlan Direktur Diklat dan Sulistiyono Sekretaris Bidang SDM dan Organisasi serta dari perwakilan dari PD FSP KEP SPSI Provinsi Jawa Timur Sukarji Ketua.
Acara dibuka lansung oleh Ketua Umum PP FSP KEP SPSI R. Adullah, sebelum membuka acara R. Abdullah menyampaikan sambutannya ada beberapa hal perlu kami sampaikan kepada kita semua bahwa Musyawarah Nasional (MUNAS) yang lalu kita semua secara struktural maupun kultural diberikan amanah oleh organisasi melalui konstitusi kita bahwa paling lambat pada tahun 2027 kita harus wujudkan SPKEP SPSI berkelas dunia.
Untuk mewujudkan itu semua ada enam langkah yang harus kita lakukan ;
- Penguatan Sumber Daya Manusia
- Penguatan Advokasi
- Penguatan Keuangan Organisasi
- Penguatan Soliditas dan Solidaritas
- Penguatan Administrasi dan TI
- Penguatan Propaganda Positif.
Hari ini ada dua hal yang pertama propaganda positif dalam rangka goal akhir untuk mewujudkan FSP KEP SPSI menjadi the most representative dan yang kedua Pembuatan PKB, tutur R. Abdullah.(PJR)