BOGOR — Ada yang menarik di sela acara pembukaan ‘Pelatihan Media dan Propaganda Positif Bagi Perangkat Organisasi’ di Hotel Dirga Cibulan, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Selasa siang tanggal 26 Februari 2019. Sebanyak 45 orang pengurus Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SP KEP SPSI) mengikuti ‘Pelatihan Media dan Propaganda Positif Bagi Perangkat Organisasi’ turut serta mendukung deklarasi UNIONS SAY NO TO VIOLENCE AGAINST WOMEN!
Kampanye UNIONS SAY NO TO VIOLENCE AGAINST WOMEN! dipimpin oleh Mbak Lek Ngatiyem, aktivis perempuan PP FSP KEP SPSI. Data UN Women juga mengungkapkan bahwa satu dari 3 perempuan di dunia pernah atau sedang mengalami kekerasan, baik secara fisik maupun seksual.
Kampanye ini untuk memperingati Hari Perempuan Se-Dunia (internasional) yang akan diselenggarakan serentak Se-Dunia pada tanggal 8 Maret, termasuk dilakukan oleh aktivis perempuan di Indonesia, salah satunya FSP KEP SPSI yang sudah berafiliasi dengan organisasi IndustriAll Indonesia Council.
Hari Perempuan Internasional (HPI) 8 Maret lahir dari hasil perjuangan pekerja atau buruh dunia yang panjang sejak abad 19 (tahun 1857) melawan penghisapan dan penindasan oleh pemilik modal atau kapitalis. Saat itu, kaum perempuan pekerja menuntut perbaikan kondisi kerja yang buruk, perbaikan upah, sistem kerja yang tidak manusiawi, dan diskriminasi (pembedaan) upah yang diterimanya. Keadaan itu menggerakkan kaum perempuan pekerja dunia (Eropa dan Amerika) pada awal abad 20 menuntut persamaan hak secara politik, ekonomi, dan kebudayaan yang bebas dari penghisapan dan penindasan oleh pengusaha dan negara. (Tim PP FSP KEP SPSI/Zaky)
#aktivisperempuan #industriall #kampanyemenolakkekerasanperempuan #kekerasanperempuan #kampanye #hariperempuansedunia #hariperempuaninternasional #ALLWomen #TakeThePledge