Delegasi CEMWU Indonesia Serukan Perlawanan terhadap Ketidaksetaraan di Kongres IV IndustriALL Global Union, Sydney

by -36 Views

Sydney, Australia — Dalam suasana penuh semangat solidaritas internasional, Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan dan Umum (CEMWU) Indonesia tampil menyuarakan isu ketidaksetaraan dan perjuangan buruh di Kongres IV IndustriALL Global Union yang diselenggarakan pada 1–7 November 2025 di Sydney, Australia.

Acara besar ini dihadiri lebih dari 755 delegasi serikat pekerja dari seluruh dunia yang tergabung dalam jaringan IndustriALL Global Union, sebuah federasi internasional yang mewakili lebih dari 50 juta pekerja di sektor industri, energi, pertambangan, dan manufaktur.

Dalam forum bergengsi tersebut, Ira Laila, perwakilan dari CEMWU Indonesia, menyampaikan pidato penuh makna yang menggugah kesadaran para delegasi dunia tentang wajah nyata ketidaksetaraan di sektor kimia dan pertambangan.

“Ketidaksetaraan bukanlah ide abstrak ia nyata, terlihat dari wajah para pekerja yang kami wakili. Mereka terpapar zat beracun, menghadapi penyakit akibat kerja, dan kecelakaan tambang tanpa perlindungan serius dari pemerintah maupun perusahaan,” tegas Ira Laila dalam pidatonya.

Ia menyoroti ketimpangan besar antara keuntungan besar perusahaan multinasional dan nasib buruh yang terus berjuang memenuhi kebutuhan dasar, dengan menekankan bahwa ketidakseimbangan kekuasaan antara modal dan tenaga kerja merupakan akar dari ketidakadilan global yang terus terjadi.

Dalam kesempatan tersebut, Ira juga mengangkat isu pelanggaran kebebasan berserikat di Indonesia.

“Anggota kami masih diberhentikan hanya karena bergabung dengan serikat. Namun perjuangan kami bersifat kolektif. Seperti yang selalu diingatkan IndustriALL We Are Stronger Together!” ujarnya.

Ira secara khusus menyerukan dukungan dan solidaritas internasional bagi 280 pekerja PT Multistrada Arah Sarana (bagian dari grup Michelin) yang mengalami PHK sepihak tanpa alasan yang jelas, tidak lama setelah dua pemimpin serikat menghadiri pertemuan jaringan global Michelin di Prancis.

“Kami meminta dukungan dan solidaritas Anda untuk perjuangan anggota kami di PT Multistrada. Ini bukan hanya soal pekerjaan, tapi soal keadilan,” tambahnya.

Tak kalah penting, Ira menegaskan komitmen CEMWU untuk memperkuat kepemimpinan perempuan di sektor industri. Ia menyoroti bahwa perempuan seringkali bekerja dalam kondisi tidak terlihat dengan upah rendah, paparan zat berbahaya, serta menghadapi kekerasan dan pelecehan di tempat kerja.

“Melawan ketidaksetaraan berarti membuat perempuan terlihat, memberi mereka suara, dan memastikan kepemimpinan yang setara,” tegasnya.

CEMWU terus berkomitmen untuk memberdayakan komite perempuan, memperluas kepemimpinan wanita, dan menegakkan kebijakan zero tolerance terhadap kekerasan dan diskriminasi.

Di akhir pidatonya, Ira menyerukan agar Kongres IV IndustriALL mengirimkan pesan kuat ke seluruh dunia:

“Para pekerja menuntut kesetaraan, keadilan, dan martabat. Melawan ketidaksetaraan juga berarti membangun harapan — melalui pendidikan, pengorganisasian, dan solidaritas. Solidaritas selamanya!”