KEPTV | Bekasi, 5 Agustus 2025 — Sebanyak 40 perwakilan serikat pekerja dari tujuh negara di kawasan Asia Pasifik melakukan kunjungan kerja ke PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FSW), Bekasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Regional Meeting Pulp and Paper Trade Union Network yang diselenggarakan oleh IndustriALL Global Union Asia Pasifik pada 4–7 Agustus 2025.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk bertukar informasi mengenai praktik terbaik hubungan industrial di sektor pulp and paper serta memperkuat jejaring antarserikat pekerja lintas negara. Agenda kunjungan yang berlangsung dari pukul 09.30 hingga 14.00 WIB ini mencakup diskusi hubungan industrial dan plant visit ke area produksi FSW yang berlokasi di Jl. Kampung Gardu Sawah Kalijaya, Bekasi.
FSW sebagai Contoh Praktik Baik Hubungan Industrial
Presiden Direktur PT Fajar Surya Wisesa, Yustinus Y. Kusumah, dalam sambutannya menekankan bahwa serikat pekerja merupakan mitra strategis dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan produktif.
“Hubungan baik ini telah berjalan cukup lama. Setiap persoalan diselesaikan secara musyawarah. Kami juga secara rutin menggelar donor darah, program CSR bersama serikat pekerja, family gathering tahunan, dan perundingan PKB yang kondusif,” jelasnya.
Ketua Umum PP FSP KEP SPSI, R. Abdullah, turut mengapresiasi kinerja PT FSW dalam menjaga kestabilan hubungan industrial selama lebih dari 35 tahun.
“Konflik diselesaikan secara bipartit. Tingkat kesejahteraan juga cukup tinggi. Fajar Paper layak menjadi perusahaan percontohan di sektor pulp and paper,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa terdapat 12 perusahaan sektor pulp and paper yang tergabung dalam FSP KEP SPSI, seperti PT Noree Indonesia dan PT Softex Indonesia. Abdullah juga menyinggung keberhasilan perjuangan buruh Indonesia dalam judicial review atas UU Cipta Kerja, di mana 21 poin gugatan dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi.
Pengakuan Internasional atas Hubungan Industrial PT FSW
Regional Secretary Asia Pacific IndustriALL Global Union, Ramon Certeza, secara khusus mengapresiasi sambutan hangat dari manajemen dan serikat pekerja PT FSW.
“Diskusi lintas negara sangat penting dalam menghadapi tantangan hubungan industrial global. Melalui forum ini, kita memperkuat solidaritas, meningkatkan kesejahteraan pekerja, dan membangun hubungan kerja yang lebih kuat ke depan,” tuturnya.
Dalam sesi diskusi, peserta dari Australia menanyakan soal transparansi keuangan. Menanggapi hal tersebut, Yustinus menegaskan keterbukaan antara perusahaan dan serikat pekerja tetap terjaga dengan baik, serta komitmen perusahaan untuk mematuhi seluruh regulasi pemerintah, termasuk kebijakan perburuhan yang akan berlaku mulai 18 Agustus 2025.
Kegiatan Serikat dan Plant Visit
Ketua PUK SP KEP SPSI PT FSW, Usman Sopandi, menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan delegasi internasional tersebut.
“Ini merupakan bentuk penghargaan luar biasa bagi kami. Semoga pengalaman ini dapat menjadi inspirasi dalam memperkuat hubungan industrial di negara masing-masing,” ujarnya.
Dalam sesi presentasi, peserta diperkenalkan pada profil perusahaan dan aktivitas serikat pekerja melalui video, termasuk perundingan PKB, Musnik, seminar pensiun, serta kegiatan sosial dan olahraga.
Sebelum melakukan plant tour, seluruh peserta dibekali dengan panduan keselamatan dan perlengkapan APD sesuai standar. Kunjungan langsung ke pabrik memperlihatkan proses produksi kertas daur ulang—unggulan PT FSW—yang dikenal memiliki kapasitas tinggi dan kualitas terbaik.
Salah satu delegasi dari Serikat Pekerja Nasional (SPN) turut mengapresiasi prinsip penyelesaian konflik di PT FSW yang mengedepankan musyawarah dan mufakat, serta keberadaan koperasi karyawan yang berfungsi optimal dalam mendukung kesejahteraan pekerja.
Penutup: Menguatkan Solidaritas Regional
Kegiatan ditutup dengan sesi ramah tamah dan makan siang bersama. Delegasi berharap pertemuan ini menjadi momentum penting dalam membangun solidaritas lintas negara dan memperkuat kolaborasi antara serikat pekerja dan manajemen perusahaan di kawasan Asia Pasifik.





