KEPTV | Jakarta, 28 Mei 2025 – Ketua Umum Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PP FSP KEP SPS), R. Abdullah, menyatakan bahwa May Day 2025 kali ini sangat istimewa. Perayaan ini diadakan di Monas, Jakarta, bersama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
May Day merupakan simbol perjuangan buruh di seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk menuntut kesejahteraan dan keadilan di tempat kerja. Dalam konteks ini, harapan para pekerja dan buruh Indonesia kepada Presiden Prabowo Subianto sangat besar. Mereka berharap bahwa perayaan ini tidak hanya menjadi seremoni, tetapi juga momentum untuk mendengarkan aspirasi dan tuntutan mereka.
Tuntutan Utama Buruh Indonesia
Tuntutan utama yang dihadapi oleh buruh Indonesia adalah upah yang layak. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), meskipun ada pertumbuhan ekonomi, banyak pekerja yang masih hidup di bawah garis kemiskinan akibat rendahnya upah. Selain itu, kondisi kerja yang tidak aman dan perlindungan sosial yang minim juga menjadi perhatian utama bagi serikat pekerja. Para buruh menuntut kerja layak tanpa outsourcing serta jaminan sosial yang memadai, diiringi dengan pelaksanaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Persatuan dan Solidaritas
May Day 2025 diharapkan mampu mempersatukan semua elemen pekerja dan buruh untuk bersatu melawan ketidakadilan yang ada. Melalui solidaritas dan kolaborasi, buruh dapat lebih efektif dalam menyuarakan hak-hak mereka dan mencapai tujuan bersama. Ini adalah saat yang tepat untuk menegaskan bahwa kesejahteraan pekerja adalah bagian penting dari pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, buruh Indonesia dapat menghadapi tantangan yang ada dan terus berjuang untuk masa depan yang lebih baik. Harapan kami adalah agar perayaan May Day kali ini menjadi titik awal dari perubahan yang nyata bagi seluruh pekerja di Indonesia.