KEPTV News, Bandung — Konfederasi buruh terbesar di Indonesia, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Bandung, Jawa Barat.
Hadir langsung membuka Rapimnas KSPSI, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD didampingi Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea.
Rapimnas ini diikuti federasi serikat pekerja yang bernaung dibawah KSPSI serta Pimpinan DPD KSPSI Se-Indonesia.
Dalam sambutannya, Andi Gani mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga besar KSPSI.
Karena, kata Andi Gani, loyalitas dan militansi seluruh anggota yang terus setia memperjuangkan kepentingan buruh dan keluarganya dengan aksi-aksi damai.
“Kita boleh berjuang sekeras mungkin menuntut Pemerintah tapi harus tetap patuh terhadap aturan aturan hukum dalam menyampaikan pendapat,” tegasnya, Rabu (7/12/2022).
Andi Gani juga melihat ke depan tantangan dan isu-isu ketenagakerjaan makin berat. Mulai dari persoalan upah, serapan tenaga kerja, dan kompetensi pekerja yang harus terus ditingkatkan.
Untuk itu, ia berharap KSPSI akan terus menjadi garda terdepan membela hak-hak buruh Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Andi Gani secara khusus juga menyampaikan penghargaan kepada Brigade Tanggap Bencana KSPSI yang langsung terjun membantu masyarakat Cianjur yang tertimpa musibah gempa.
“Selama 12 hari Brigade Tanggap Bencana KSPSI membantu evakuasi korban, trauma healing untuk korban gempa, dan memberikan bantuan sembako,” jelasnya.
Pengusaha dan Buruh Setara
Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, KSPSI sebagai konfederasi buruh terbesar di Tanah Air tetap kritis dalam menyampaikan pendapatnya jika kebijakan Pemerintah dianggap tidak berpihak kepada buruh. Apalagi, kata Mahfud, Presiden KSPSI Andi Gani memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi.
“Kritis terhadap kebijakan Pemerintah tetapi tetap membuka ruang dialog terbuka dengan Pemerintah,” ucap Mahfud.
Mahfud juga menegaskan bahwa buruh dan pengusaha harus terus saling berkomunikasi. Menurutnya, kedudukan pengusaha dan pekerja setara. Jangan ada salah satu yang merasa paling tinggi
“Baik buruh maupun pengusaha itu saling membutuhkan. Keduanya setara. Jadi, komunikasinya harus cair,” katanya.