KEPTV News, Jakarta — Karyawan PT Kahatex di Sumedang, Jawa Barat terancam terkena badai pemutusan hubungan kerja (PHK). Pasalnya, pabrik yang bergerak di bidang produksi tekstil dan garmen itu mengalami penurunan permintaan ekspor.
Kepala Disnakertrans Jawa Barat Taufik Garsadi mengonfirmasi rencana perusahaan untuk merumahkan karyawannya. Namun, ia belum menerima jumlah pasti karyawan yang terdampak.
“Kahatex walau bukan di-PHK, tapi karyawannya tidak diperpanjang kontraknya. Mereka lakukan itu karena dipicu pandemi selama dua tahun, lalu imbas perang Rusia-Ukraina,” katanya pada Rabu (12/10), seperti dikutip dari Detik.
Menurut Taufik, Kahatex terpaksa mengambil kebijakan tersebut karena permintaan ekspor dari Eropa dan Amerika Serikat menurun drastis.
Berdasarkan data Serikat Pekerja dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, jumlah pekerja di Jabar yang di-PHK dari Januari hingga 29 September 2022 tercatat 43.567 orang yang tersebar dari 87 perusahaan.
Perusahaan yang terdampak krisis ekonomi ini bergerak di bidang garmen, produk tekstil, dan turunannya.
“Luar biasa di Indonesia itu hanya Jawa Barat yang paling terdampak karena provinsi lain kebanyakan pasarnya lebih banyak pasar dalam negeri. Jawa Barat ini pasarnya memang ke Eropa sama Amerika,” katanya, dikutip dari Antara.