www. spkep-spsi.org – CEMWU NEWS – Buruh di Indonesia berduka. Tokoh nasional perjuangan buruh independen di Tanah Air, Muchtar Pakpahan tutup usia pada Minggu malam 21 Maret 2021 di usia 67 tahun.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menyampaikan duka cita atas meninggalnya Muchtar. Dia mengaku mengenal baik pribadi Muchtar Pakpahan sejak tahun 90-an saat mendampingi ayahnya Jacob Nuwa Wea yang kala itu menjabat menteri ketenagakerjaan.
“Saya menyampaikan duka mendalam atas wafatnya senior tokoh buruh,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin 22 Maret 2021.
Menurutnya, sosok Muchtar Pakpahan seringkali berbeda pandangan dengan ayahnya. Namun, persahabatan keduanya tetap terjaga dan saling menghargai, sehingga dinamika perburuhan saat ini bisa terkendali.
“Saat ayah saya diangkat menjadi menaker pun, Bang Muchtar tetap menjadi teman diskusi dalam membahas masalah perburuhan,” kenangnya.
Andi Gani yang juga pimpinan ASEAN Trade Union Council ini pun mengatakan, sosok Muchtar tidak pernah membedakan senior maupun junior dalam berorganisasi dan di masyarakat. Hal itu dialami sendiri olehnya.
“Teringat juga di tahun 2012 saat saya , Said Iqbal dan Mudhofir mengambil keputusan untuk melakukan mogok nasional di seluruh Indonesia, Bang Muchtar banyak memberikan saran dan masukan kepada kami juniornya,” ujarnya.
Selain itu, kata Andi, ada harapan Muchtar Pakpahan yang masih diingatnya kepada penerus perjuangan buruh Indonesia. Yaitu, suatu saat buruh harus memiliki gerbong politik yang kuat dalam membela hak-hak buruh Indonesia.
“Selamat jalan pejuang buruh Indonesia. Semoga Tuhan memberikan tempat terbaik,” ucapnya.
Sebagai informasi, Muchtar meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta, Minggu, sekitar pukul 22.30 WIB. Ia meninggal karena kanker yang dideritanya.
Muchtar sendiri saat ini merupakan Ketua Umum SBSI periode 2018-2022. Merujuk situs resmi SBSI, Muchtar lahir di Bah Jambi II, Tanah Jawa, Simalungun, Sumatera Utara pada 21 Desember 1953.
Muchtar diketahui mendirikan SBSI pada saat rezim Orde Baru. Kala itu Presiden Soeharto hanya mengizinkan satu serikat buruh di Indonesia, yakni SPSI.
Tak hanya itu, Muchtar juga pernah menjabat sebagai anggota Governing Body di International Labour Organization. Ddia mewakili Asia dan Vice President World Confederation of Labor, ILO. Pada 2003, dia meninggalkan serikat buruh dan mendirikan Partai Buruh Sosial Demokrat. (sumber : Viva)