JAYAPURA, KOMPAS.com – PT Freeport Indonesia untuk sementara menghentikan aktivitas di tambang terbuka Grasberg, paska-insiden kecelakaan kerja yang mengakibatkan empat pekerja tambang meninggal dunia, Sabtu (27/9/2014).
Juru bicara PT Freeport Indonesia, Daisy Primayanti mengatakan penghentian aktivitas di tambang terbuka Grasberg ini dilakukan sebagai upaya konsolidasi dan proses investigasi terkait insiden haul truk Caterpillar 785 yang melindas Toyota LWB LV 2740.
Daisy menambahkan pihaknya sudah melaporkan insiden kecelakaan kerja tersebut kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). “Keselamatan kerja merupakan prioritas utama PT Freeport Indonesia. Oleh karena itu untuk sementara kami menghentikan aktivitas guna konsolidasi dan proses investigasi,” papar Daisy dalam pernyataan resmi PT Freeport Indonesia.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Mimika, Virgo Solossa mengatakan sudah mendapat laporan terkait insiden kecelakaan tambang di Grasberg.
Virgo menjelaskan DPC SPSI yang membawahi sejumlah serikat pekerja di areal kerja PT Freeport Indonesia akan mendampingi serikat pekerja dan pihak keluarga untuk memastikan perusahaan membayarkan hak-hak pekerja.
“Kami baru mendengar konfirmasi insiden tersebut. Apakah ada kelalaian pekerja dalam insiden tersebut, itu tergantung dari hasil investigasi. Namun, karena ini sudah terjadi, kami ingin memastikan perusahaan bisa memberikan yang terbaik bagi pekerja yang menjadi korban,” ungkap Virgo yang dihubungi melalui telepon selulernya.
Berdasar informasi yang dihimpun Kompas.com, hingga malam ini empat jasad pekerja korban kecelakaan tambang masih disemayamkan di kamar jenazah Rumah Sakit SOS Tembagapura. Sementara itu, dua pekerja yang menderita luka cukup serius masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit yang sama.